Disuatu kawasan pedesaan, seorang petani yang memiliki ladang pertanian yang luas dan sukses telah meninggal dunia, dan meninggalkan seorang janda yang masih muda, cantik dan seksi bernama Ijah.
Ijah memutuskan untuk meneruskan usaha pertanian milik suaminya, namun dia tidak memiliki keterampilan yang memadai dalam mengurus pertanian. Lalu dia memutuskan untuk membuat iklan guna mencari seorang pembantu untuk mengerjakan pekerjaan pertanian di ladangnya. Dia menawarkan gaji besar dan sebuah kamar di rumahnya untuk ditempati oleh si pekerja. Hal ini karena ladang pertaniannya memang hanya terletak di belakang rumah.
Beberapa hari kemudian datanglah dua orang pemuda menawarkan diri untuk menjadi pekerja. Seorang yang gemayu dan seorang yang gemar mabuk. Ijah bingun harus memilih siapa, namun karena tidak ada lagi yang tertarik dengan pekerjaan tersebut, Ijah terpaksa memilih Udin si gemayu untuk menjadi pekerja. Ijah mempertimbangkan dia kan lebih aman jika tinggal bersama si gemayu dibandingkan dengan seorang pemabuk.
Minggu demi minggu berlalu dan udin melakukan tugasnya dengan baik, tekun dan rajin. Bahkan udin sampai bekerja hingga malam hari untuk menyelesaikan tugas di ladang. Ladang milik Ijah semakin subur dan menghasilkan panenan yang melimpah. Gembiralah si Janda Muda ini. Ijah kemudian memberitahu Udin,
"Din, kamu sudah melakukan tugasmu dengan baik dan hasil ladang semakin melimpah. Mengapa kamu tidak pergi berakhir pekan untuk menghilangkan sedikit kepenatanmu.." Mendenganr perkataan ijah, udin sangat senang dan diapun memututskan untuk pergi berakhir pekan pada malam minggu.
Malam Minggu pun tiba. hingga tengah malam Udin tidak pulang-pulang juga. Pukul 1, pukul 2 juga belum pulang juga. Barulah pada pukul 2.30 Udin pulang kerumah si Janda. Sesampainya di rumah, didapatinya Ijah sedang menunggunya sambil duduk menonton Tv.
Ijah lalu perlahan-lahan menghampiri udin...
"Bukalah kancing bajuku dan tanggalkan bajuku", kata Ijah.
Udin dengan tangan gemetaran dan hati yang terkejut melakukan apa yang disuruhkan Ijah.
"Sekarang buka rokku"
Udin membukanya dengan perlahan.
"Buka stokingku.."
Udin juga melaksanakannya.
"Sekarang buka kutangku.."
Udin pun menurut.
"Sekarang buka celana dalamku"
Dengan perlahan udin melucutinya ke bawah dan menanggalkannya.
Kemudian Ijah memandang Udin, sambil berkata....
"Sekali lagi kamu malam mingguan dengan memakai pakaian saya, kamu akan saya pecat!!"
Hahaha..Hayooo..Pada mikir apa tadi..Hihihi..
Ilustrasi |
Minggu demi minggu berlalu dan udin melakukan tugasnya dengan baik, tekun dan rajin. Bahkan udin sampai bekerja hingga malam hari untuk menyelesaikan tugas di ladang. Ladang milik Ijah semakin subur dan menghasilkan panenan yang melimpah. Gembiralah si Janda Muda ini. Ijah kemudian memberitahu Udin,
"Din, kamu sudah melakukan tugasmu dengan baik dan hasil ladang semakin melimpah. Mengapa kamu tidak pergi berakhir pekan untuk menghilangkan sedikit kepenatanmu.." Mendenganr perkataan ijah, udin sangat senang dan diapun memututskan untuk pergi berakhir pekan pada malam minggu.
Malam Minggu pun tiba. hingga tengah malam Udin tidak pulang-pulang juga. Pukul 1, pukul 2 juga belum pulang juga. Barulah pada pukul 2.30 Udin pulang kerumah si Janda. Sesampainya di rumah, didapatinya Ijah sedang menunggunya sambil duduk menonton Tv.
Ijah lalu perlahan-lahan menghampiri udin...
"Bukalah kancing bajuku dan tanggalkan bajuku", kata Ijah.
Udin dengan tangan gemetaran dan hati yang terkejut melakukan apa yang disuruhkan Ijah.
"Sekarang buka rokku"
Udin membukanya dengan perlahan.
"Buka stokingku.."
Udin juga melaksanakannya.
"Sekarang buka kutangku.."
Udin pun menurut.
"Sekarang buka celana dalamku"
Dengan perlahan udin melucutinya ke bawah dan menanggalkannya.
Kemudian Ijah memandang Udin, sambil berkata....
"Sekali lagi kamu malam mingguan dengan memakai pakaian saya, kamu akan saya pecat!!"
Hahaha..Hayooo..Pada mikir apa tadi..Hihihi..