Presiden Duterte yang belum genap 6 bulan menjabat presiden Filipina, sudah membuat perubahan besar pada jaringan pengedar Narkoba di Filipina. Mungkin sudah ribuan bandar dan pengedar yang tewas. Lewat pasukan khususnya yang dinamakan Death Squad yang mirip PETRUS di era Soeharto, para bandar dan pengedar langsung diberantas dan dieksekusi tanpa ampun.
Cara ini terbilang ampuh. Ribuan bandar dan pengedar telah tewas, dan puluhan ribu menyerahkan diri ke kantor polisi. Berikut beberapa potret pembantaian para bandar dan pengedar narkoba di Filipina. Tiada ampun bagi siperusak generasi.
1. Mengerikan!
Cara ini terbilang ampuh. Ribuan bandar dan pengedar telah tewas, dan puluhan ribu menyerahkan diri ke kantor polisi. Berikut beberapa potret pembantaian para bandar dan pengedar narkoba di Filipina. Tiada ampun bagi siperusak generasi.
1. Mengerikan!
Mayat bandar narkoba yang diterjang timah panas Death Squad.
2. Tewas dalam keadaan kepala dilapisi lakban!
3. Dua mayat ini dibiarkan terkapar begitu saja..
Sebuah pemandangan yang sudah biasa jika ada mayat bandar yang terkapar di jalan.
4. Gembong narkoba yang tewas setelah dianiaya
Tewas di depan toko kelontong.
5. Bersimbah darah dan dibiarkan
6. Dibantai setelah dilakban!
7. Mayat di mana-mana
Sebelum dieksekusi, para gembong ini biasanya disiksa terlebih dahulu oleh Death Squad.
8. Baku tembak sudah biasa terjadi
Orang di Filipina sudah terbiasa dengan suara baku tembak antara Death Squad dan para gembong narkoba.
9. Mereka diburu hingga ke rumah mereka!
10. Istri bandar narkoba ini menangisi suaminya yang sudah tewas
11. Banyak yang menyerahkan diri tanpa perlawanan
Sudah ada sekitar 60 ribu bandar dan pengedar yang memilih menyerahkan diri daripada ditembak!
Nah, itulah beberapa potret bagaiman presiden Filipina memberantas para gembong Narkoba di Negaranya. Bagaimana dengan Indonesia? Masih mempermasalahkan HAM bagi para gembong? Tidak peduli dengan HAM para korban dan calon korban? Ayo Indonesia, segera bertindak menumpas Narkoba!!
Tag :
fakta unik,
narkoba